08 Oktober 2015

proposal penelitian enalisis pendapatan peternak ayam broiler

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DI KECAMATAN SABAK TIMUR


USULAN PENELITIAN


OLEH :
SARNOVAL BAHRI
E10012229












PROGRAM STUDY SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015



LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL           :  Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Peternak Ayam Broiler  Di Kecamatan Sabak Timur




NAMA            :  SARNOVAL BAHRI                    
NIM                :  E10012229
PROGRAM PRODI : SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN




MENGETAHUI


dosen pembimbing                                                                                                      Peternak



…………………….                                                                                       ………………………
Nip :



KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Peternak Ayam Broiler  Di Kecamatan Sabak Timur.
            Pelaksanaan Peneltian ini bertujuan agar mahasiswa mendapat pengalaman dalam dunia kerja secara nyata dengan terjun langsung mengikuti kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian layaknya penyuluh umumnya. Melalui Penelitian ini mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung teori-teori yang telah dipelajari di ruang kuliah. Dengan bantuan pihak pemerintah mahasiswa diharapkan mampu mempelajari manajemen usaha ternak yang dilaksanakan peternak di tempat mahasiswa melaksanakan penelitian.
            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
2.
3.

Penulis menyadari dalam menyusun usulan Penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif untuk menyempurnakan usulan Penelitian ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.
                                                                                               
Jambi,                    2015


SARNOVAL BAHRI

DAFTAR ISI


                                                                                    Halaman

 
HALAMANJUDUL……………………..………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................

PENDAHULUAN………………………………………………………………………..             
1.1.      Latar belakang............................................................................................
1.2.      Rumusan masalah......................................................................................
1.3.      Tujuan Penelitian ......................................................................................
1.4.      Manfaat Penelitian……………………………………………………….
1.5       Hipotesis Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..……………………….

METEDOLOGI PENELITIAN……………………..……………………..………….
3.1       Waktu dan Tempat Penelitian………………………..…………………
3.2       Metode Pengambilan Sampel……………………………..……………..
3.3       Tahapan Pelaksanaan Penelitian…………………………..……………..
3.4       Jenis dan Sumber data………………………………………..…………..
3.5       Teknik Pengumpulan Data…………………………………..………….
3.6       Parameter yang Diamati……………………………………….…………
3.7       Teknik Analisis ………………………………………………………….

HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN




PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, dan telur yang bernilai gizi tinggi, selain itu pembangunan peternakan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan peternak. Alasan – alasan tersebut yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan perekonomian bangsa.

Kebutuhan manusia terhadap hasil ternak, menjadi salah satu ladang usaha dengan prospek yang menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan tingginya kebutuhan manusia terhadap hasil ternak yang telah menjadi bahan kebutuhan pokok. Peningkatan konsumsi dan permintaan masyarakat terhadap produk peternakan yang terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan peternakan pada umumnya, perusahaan peternakan unggas khususnya.

Usaha perunggasan  di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang memiliki nilai strategis, khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produk unggas seperti daging ayam dan telur, harganya lebih murah bila dibangdinkan dengan produk hasil ternak lainnya seperti daging sapi, kambing, dan domba sehingga dapat menjangkau lebih luas masyarakat di Indonesia.

Ayam Broiler merupakan ternak penghasil daging yang sangat potensial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam karena  pertumbuhannya relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan ternak lainnya. Hal inilah yang mendorong sehingga banyak peternak yang mengusahakan peternakan broiler.

Bila kita lihat kenyatannya di lapangan banyak peternak yang tidak bertahan lama dalam menjalankan usaha beternak broiler. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah pendapatan yang diterima peternak reltif rendah, sehingga menyebabkan usaha peternakan broiler tidak dapat berjalan dengan lancar. Banyak dari peternak yang berhenti menjalankan usaha budidaya broiler, hal ini menyebabkan silih bergantinya peternak yang menjalankan usaha peternakan boiler. Perlu diketehui faktor apa yang menyebabkan pendapatan peternak broiler yang sangat perlu diupayakan agar pendapatan peternak tinggi dan tidak fluktuatif, maka diketahui tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak broiler.

            Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak ayam broiler di Kecamatan sabak timur”.

1.2 Perumusan Masalah
            Broiler merupakan ternak unggas yang potensial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam ( pangan hewani ) sehingga banyak peternak yang mengusahakan peternakan broiler. Dilain pihak terdapat kendala rendahnya pendapatan peternak broiler, hal ini menyebabkan silih bergantinya peternak yang menjalankan usaha peternakan broiler tersebut.    

1.3 Tujuan Penelitian

            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak ayam broiler di Kecamatan sabak timur dari sector perekonomian peternak.

1.4  Manfaat Penelitian 
a.       Bagi Peternak
       Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi jalannya usaha, atau mengembangkan usaha.
b.      Bagi masyarakat
       Sebagai salah satu pedoman untuk menjalankan usaha peternakan broiler.
c.       Bagi Peneliti selanjutnya
       Sebagai salah satu pedoman untuk memperluas informasi dan referensi dalam melakukan penelitian.

1.5  Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah : umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam yang dipelihara, dan lama beternak/pengalaman beternak, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan peternak ayam broiler di Kecamatan sabak timur



TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Suharno (2002), ada beberapa hal sebagai langkah awal yang harus diperhatikan oleh peternak dalam menjalankan usaha peternakan broiler : yaitu, 1). Pandai menyiasati situasi pasar dengan cara mengatur pola produksi, 2). Menjalin komunikasi antar peternak, 3). Memperpendek jalur pemasaran, 4). menguasai manajemen produksi dan pemotongan.
Rasyaf (2002), menyatakan, peternak harus memperhatikan 3 unsur dalam menjalankan usaha : yaitu, 1). Unsur produksi. Peternak harus mengetahui secara seimbang antara produksi, pakan dan pencegahan penyakit, 2). Unsur manajemen. Manajemen berfungsi untuk mengendalikan semua aktvitas dipeternakan secara terpadu dan sinkron guna mencari keuntungan yang maksimal, 3). Unsur pasar dan pemasaran. Keuntungan bisa diperolah dengan cara menjual produk yang dihasilkan kepasar.
Penerimaan
Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produk yang diperoleh dengan harga jual (Soekartawi, 1995).  Penerimaan sangat ditentukan oleh besar kecilnya jumlah produk yang dihasilkan dan harga jual dari produk tersebut. 
Menurut Boediono (2002), penerimaan adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan output.  Ada dua konsep penerimaan (revenue) yang penting untuk produsen:
1.      Total Revenue (TR), yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya. Total revenuea dalah output kali harga jual output.
2.      Marginal Revenue (MR), yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output.
Biaya  
Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan sebagai semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga yang berlaku di pasar, Gilarso (2003).
Biaya merupakan komponen yang dipengaruhi oleh besarnya skala produksi yang dilakukan peternak. Semakin besar skala peternakan maka biaya yang diperlukan semakin besar. Biaya yang digunakan dalam kegiatan budidaya broiler adalah seluruh biaya dalam pengadaan input dan tenaga kerja dalam satu siklus produksi.
Biaya dibedakan atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah, atau tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi.  Biaya tetap dalam usaha peternakan adalah depresiasi, bunga modal, pajak, dan asuransi, Sedangkan biaya variabel (variable cost) disebut juga biaya operasi, biaya ini selalu berubah tergantung pada besar kecilnya produksi.  Biaya variabel meliputi biaya pakan, biaya pembelian bibit, dan biaya vitamin dan obat obatan, upah tenaga kerja, litter, bahan bakar dan lain-lain (Prawirokusumo, 1990).
Menurut Boediono (2002), dalam hubungannya dengan tingkat output, dari segi sifatnya biaya produksi bisa dibagi menjadi tujuh:
1.      Total Fixed Cost (TFC) atau biaya tetap total, adalah jumlah biaya yang tetap dibayar perusahaan (produsen) berapapun tingkat output yang dihasilkan. Jumlah TFC adalah tetap untuk setiap output (misalnya: penyusutan, sewa gedung dan sebagainya),
2.      Total Variable Cost (TVC) atau biaya variable total, adalah jumlah biaya yang berubah sesuai dengan tinggi rendahnya output yang diproduksi (misalnya: biaya untuk bahan mentah, upah, ongkos angkut dan sebagainya),
3.      Total Cost (TC) atau biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap maupun biaya variable
4.      Average Fixed Cost (AFC) atau biaya tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan pada setiap unit output,
5.      Average Variable Cost (AVC) atau biaya variable rata-rata, adalah semua biaya lain, selain AFC, yang dibebankan pada setiap unit output,
6.      Average Total Cost (ATC) atau biaya total rata-rata, adalah biaya produksi dari setiap unit output yang dihasilkan, dan
7.      Marginal Cost (MC) atau biaya marjinal, adalah kenaikan dari total cost yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan satu unit output.

Keuntungan   

            Keuntungan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya produksi.  Keuntungan mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat produksi yang dicapai, apabila produksi meningkat maka keuntungan cenderung meningkat. Secara ekonomi keuntungan relative dari penerimaan investasi oleh para peternak dapat dilihat dengan membandingkan antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan pada saat produksi ( Soekartawi, 1995), dalam proposal ini, keuntungan selanjutnya disebut dengan pendapatan.



METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2015 di Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja  karena Kecamatan Sabak Timur merupakan salah satu daerah sentra peternakan ayam broiler di Pt Mitra.
                                     
3.2  Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah peternak ayam broiler yang ada di Kecamatan Sabak Timur.  Peternak yang akan dijadikan sampel  terdiri dari 6 orang peternak yang dipilih secara acak.

3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanan penelitian ini melalui beberapa tahap
·         Mengolah Data

·         Mengedarkan quisioner

·         Menentukan Responden

·         Menyusun quisioner

·         Membuat Laporan penelitian

3.4 Jenis dan Sumber data
            Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer diperoleh langsung dari responden baik melalui daftar pertanyaan maupun wawancara, sedangkan data sekunder berasal dari terbitan baik data statistic, laporan penelitian, literature maupun terbitan lainnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari daftar pertanyaan dan wawancara langsung dengan peternak, dan data sekunder berasal dari terbitan baik data statistic, laporan penelitian, literature maupun terbitan lainnya.
 3.6 Parameter yang Diamati
            Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah: 1) umur peternak, 2) tingkat pendidikan peternak, 3) jumlah ayam yang dipelihara, dan 4) lama beternak atau pengalaman beternak, dan 5) pendapatan.
3.7  Teknik Analisis
            Teknik analisis data yang digunakan adalah: analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
·         Analisis kualitatif dilakukan terhadap data kualitas berupa interpretasi atau penafsiran-penafsiran secara deskriptif terhadap persentase usia dan tingkat pendidikan responden serta data-data kualitas lainnya.
·         Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data kuantitas terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak  broiler dianalisis dengan Regresi Linear berganda, dan dilanjutkan dengan uji T. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah. Y = a0 + a1x1 + a2x2 + a3x3 + a4x4
Dimana :          Y   = Tingkat pendapatan
                         X1 = Umur peternak
                         X2 = Tingkat pendidikan peternak
                         X3 = Jumlah ayam yang dipelihara
                         X4 = Lama beternak / pengalaman beternak

Pengujian Hipotesis Distribusi T Pada Model Regresi Berganda
            Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji T adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.
·         Hipotesa Nol = Ho
            Ho adalah satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.
·         Hipotesa alternatif = H1
            H1 adalah satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.
Langkah-langkah/ urutan menguji hipotesa dengan distribusi T
1. Merumuskan hipotesa
Ho : βi = 0, Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam yang dipelihara, dan lama beternak/pengalaman beternak, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan peternak broiler di Kecamatan Harau.
H1 : βi ≠ 0, Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam yang dipelihara, dan lama beternak/pengalaman beternak, tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan peternak broiler di Kecamatan Harau.
2. Menentukan taraf nyata/derajat keyakinan
Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini sebesar α = 5
3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tolak.
            Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut.
Ho diterima apabila t tabel  ≤ t hitung ≤ t tabel, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila t hitung  >  t tabel  atau t hitung < t tabel artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
4. Melakukan uji statistik
            Dilakukan uji statistik, setelah nilai uji statistik diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai T tabel untuk pengambilan keputusan.
5. Mengambil keputusan
            Keputusan yang dapat diambil adalah menerima Ho atau menolak Ho, nilai T tabel yang diperoleh dibandingkan dengan nilai T hitung, bila T hitung lebih besar tau lebih kecil dari T tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak berpengaruh pada variabel dependent.  Apabila T hitung besar sama atau kecil sama dengan T tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.



HASIL DAN PEMBAHASAN



DAFTAR PUSTAKA
Boediono, 2002. Ekonomi mikro. BPFE. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Limapuluh Kota. 2011. Limapuluh kota dalam angka badan pusat statistik provinsi sumatera barat. 297 hal.

Gilarso, 2003. Pengantar ilmu ekonomi. Kanisius. Yogakarta
Prawirokusumo, Soeharto. 1990. Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. BPFE. Yogyakarta.

Rasyaf, 2002. Manajemen peternakan ayam broiler. Penebar swadaya. Jakarta
Soekartawi, 1995. Prisip dasar manajemen pemasaran hasil-hasil pertanian ( teori dan aplikasi).           Raja gravindo. Jakarta.

Suharno, 2002. Kiat sukses berbisnis ayam. Penebar swadaya. jakarta





LAMPIRAN