ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DI KECAMATAN SABAK TIMUR
USULAN PENELITIAN
OLEH
:
SARNOVAL
BAHRI
E10012229
PROGRAM
STUDY SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2015
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Peternak Ayam Broiler Di Kecamatan Sabak Timur
NAMA : SARNOVAL BAHRI
NIM : E10012229
PROGRAM PRODI : SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
MENGETAHUI
dosen pembimbing Peternak
……………………. ………………………
Nip :
Nip :
KATA PENGANTAR
puji
syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya agar penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Analisis Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Peternak Ayam Broiler Di Kecamatan Sabak Timur.
Pelaksanaan Peneltian ini bertujuan
agar mahasiswa mendapat pengalaman dalam dunia kerja secara nyata dengan terjun
langsung mengikuti kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian layaknya penyuluh
umumnya. Melalui Penelitian ini mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung
teori-teori yang telah dipelajari di ruang kuliah. Dengan bantuan pihak
pemerintah mahasiswa diharapkan mampu mempelajari manajemen usaha ternak yang
dilaksanakan peternak di tempat mahasiswa melaksanakan penelitian.
Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
2.
3.
Penulis
menyadari dalam menyusun usulan Penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif untuk menyempurnakan usulan
Penelitian ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Jambi, 2015
SARNOVAL
BAHRI
DAFTAR ISI
Halaman
|
HALAMANJUDUL……………………..………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
1.1. Latar
belakang............................................................................................
1.2. Rumusan masalah......................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian
......................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………………….
1.5
Hipotesis
Penelitian
TINJAUAN
PUSTAKA………………………………………..……………………….
METEDOLOGI PENELITIAN……………………..……………………..………….
3.1 Waktu dan
Tempat Penelitian………………………..…………………
3.2 Metode Pengambilan Sampel……………………………..……………..
3.3
Tahapan Pelaksanaan Penelitian…………………………..……………..
3.4
Jenis dan Sumber
data………………………………………..…………..
3.5 Teknik
Pengumpulan Data…………………………………..………….
3.6 Parameter yang
Diamati……………………………………….…………
3.7 Teknik Analisis ………………………………………………………….
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan
keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu,
dan telur yang bernilai gizi tinggi, selain itu pembangunan peternakan
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan peternak. Alasan – alasan tersebut
yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan
datang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan
perekonomian bangsa.
Kebutuhan manusia terhadap hasil ternak, menjadi salah satu
ladang usaha dengan prospek yang menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan
tingginya kebutuhan manusia terhadap hasil ternak yang telah menjadi bahan
kebutuhan pokok. Peningkatan konsumsi dan permintaan masyarakat terhadap produk
peternakan yang terus meningkat
dari tahun ke tahun merupakan peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan peternakan pada umumnya, perusahaan peternakan unggas
khususnya.
Usaha perunggasan di Indonesia telah menjadi sebuah industri
yang memiliki nilai strategis, khususnya
dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produk unggas seperti daging ayam
dan telur, harganya
lebih murah bila dibangdinkan dengan produk hasil ternak lainnya seperti daging
sapi, kambing, dan domba sehingga dapat menjangkau lebih luas
masyarakat di Indonesia.
Ayam Broiler merupakan ternak penghasil daging yang sangat potensial dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam karena pertumbuhannya relatif lebih
cepat bila dibandingkan
dengan ternak
lainnya. Hal
inilah yang mendorong sehingga banyak
peternak yang
mengusahakan
peternakan broiler.
Bila kita lihat kenyatannya di lapangan banyak peternak yang
tidak bertahan lama dalam menjalankan usaha beternak broiler. Salah satu faktor
yang menyebabkan adalah pendapatan yang diterima peternak reltif rendah,
sehingga menyebabkan usaha peternakan broiler tidak dapat berjalan dengan
lancar. Banyak dari peternak yang berhenti menjalankan usaha budidaya broiler,
hal ini menyebabkan silih bergantinya peternak yang menjalankan usaha
peternakan boiler. Perlu diketehui faktor apa yang menyebabkan pendapatan
peternak broiler yang sangat perlu diupayakan agar pendapatan peternak tinggi
dan tidak fluktuatif, maka diketahui tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
pendapatan peternak broiler.
Dari uraian diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pendapatan peternak ayam broiler di Kecamatan sabak timur”.
1.2
Perumusan Masalah
Broiler merupakan ternak unggas yang
potensial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam ( pangan
hewani ) sehingga banyak peternak yang mengusahakan peternakan broiler. Dilain
pihak terdapat kendala rendahnya pendapatan peternak broiler, hal ini
menyebabkan silih bergantinya peternak yang menjalankan usaha peternakan
broiler tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak ayam
broiler di Kecamatan sabak timur dari sector perekonomian peternak.
1.4 Manfaat
Penelitian
a.
Bagi Peternak
Dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan
pertimbangan dalam mengevaluasi jalannya usaha, atau mengembangkan usaha.
b.
Bagi masyarakat
Sebagai salah satu pedoman untuk menjalankan usaha peternakan
broiler.
c.
Bagi Peneliti selanjutnya
Sebagai salah satu pedoman untuk memperluas informasi dan referensi dalam
melakukan penelitian.
1.5
Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan di uji dalam
penelitian ini adalah :
umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam yang dipelihara, dan
lama beternak/pengalaman beternak, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
peternak ayam broiler di Kecamatan sabak timur
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Suharno (2002), ada beberapa hal sebagai langkah
awal yang harus diperhatikan oleh peternak dalam menjalankan usaha peternakan
broiler : yaitu, 1). Pandai menyiasati situasi pasar dengan cara mengatur pola
produksi, 2). Menjalin komunikasi antar peternak, 3). Memperpendek jalur
pemasaran, 4). menguasai manajemen produksi dan pemotongan.
Rasyaf (2002), menyatakan, peternak
harus memperhatikan 3 unsur dalam menjalankan usaha : yaitu, 1). Unsur
produksi. Peternak harus mengetahui secara seimbang antara produksi, pakan dan
pencegahan penyakit, 2). Unsur manajemen. Manajemen berfungsi untuk
mengendalikan semua aktvitas dipeternakan secara terpadu dan sinkron guna
mencari keuntungan yang maksimal, 3). Unsur pasar dan pemasaran. Keuntungan
bisa diperolah dengan cara menjual produk yang dihasilkan kepasar.
Penerimaan
Penerimaan usaha tani adalah
perkalian antara
produk yang
diperoleh dengan harga jual (Soekartawi, 1995).
Penerimaan
sangat
ditentukan oleh besar kecilnya
jumlah produk yang dihasilkan dan harga jual dari produk
tersebut.
Menurut Boediono (2002), penerimaan adalah penerimaan
produsen dari hasil penjualan output.
Ada dua konsep penerimaan (revenue) yang penting untuk produsen:
1. Total Revenue (TR),
yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya. Total
revenuea dalah output kali harga jual output.
2. Marginal
Revenue (MR), yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan oleh tambahan
penjualan satu unit output.
Biaya
Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan sebagai semua pengorbanan
yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga
yang berlaku di pasar, Gilarso (2003).
Biaya merupakan komponen yang dipengaruhi oleh besarnya
skala produksi yang dilakukan peternak. Semakin besar skala peternakan maka
biaya yang diperlukan semakin besar. Biaya yang digunakan dalam kegiatan
budidaya broiler adalah seluruh biaya dalam pengadaan input dan tenaga kerja
dalam satu siklus produksi.
Biaya dibedakan atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap (fixed cost) adalah biaya yang
tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah, atau tidak terpengaruh oleh
besar kecilnya produksi. Biaya tetap
dalam usaha peternakan adalah depresiasi, bunga modal, pajak, dan asuransi, Sedangkan
biaya variabel (variable cost)
disebut juga biaya operasi, biaya ini selalu berubah tergantung pada besar
kecilnya produksi. Biaya variabel
meliputi biaya pakan, biaya pembelian bibit, dan biaya vitamin dan obat obatan,
upah tenaga kerja, litter, bahan bakar dan lain-lain (Prawirokusumo, 1990).
Menurut Boediono (2002), dalam hubungannya dengan tingkat output,
dari segi sifatnya biaya produksi bisa dibagi menjadi tujuh:
1. Total Fixed Cost (TFC)
atau biaya tetap total, adalah jumlah biaya yang tetap dibayar perusahaan
(produsen) berapapun tingkat output yang dihasilkan. Jumlah TFC adalah
tetap untuk setiap output (misalnya: penyusutan, sewa gedung dan
sebagainya),
2. Total Variable Cost (TVC)
atau biaya variable total, adalah jumlah biaya yang berubah sesuai dengan
tinggi rendahnya output yang diproduksi (misalnya: biaya untuk bahan
mentah, upah, ongkos angkut dan sebagainya),
3. Total Cost (TC) atau
biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap maupun biaya variable
4. Average Fixed Cost (AFC)
atau biaya tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan pada setiap unit
output,
5. Average Variable Cost (AVC)
atau biaya variable rata-rata, adalah semua biaya lain, selain AFC, yang
dibebankan pada setiap unit output,
6. Average Total Cost (ATC)
atau biaya total rata-rata, adalah biaya produksi dari setiap unit output yang
dihasilkan, dan
7. Marginal Cost (MC) atau biaya marjinal, adalah
kenaikan dari total cost yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan
satu unit output.
Keuntungan
Keuntungan adalah selisih
antara penerimaan dan semua biaya produksi.
Keuntungan mempunyai
hubungan yang erat dengan tingkat produksi yang dicapai, apabila produksi
meningkat maka keuntungan cenderung
meningkat.
Secara ekonomi
keuntungan relative dari penerimaan investasi oleh para peternak dapat dilihat
dengan membandingkan antara total penerimaan dengan total biaya yang
dikeluarkan pada saat produksi
( Soekartawi, 1995),
dalam proposal ini, keuntungan selanjutnya disebut dengan pendapatan.
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2015 di
Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan
lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja
karena Kecamatan
Sabak Timur merupakan salah satu daerah sentra peternakan ayam broiler di Pt
Mitra.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah
peternak ayam broiler yang ada di Kecamatan Sabak Timur. Peternak yang akan dijadikan sampel terdiri dari 6 orang peternak yang dipilih
secara acak.
3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanan penelitian ini melalui
beberapa tahap
·
Mengolah
Data
|
·
Mengedarkan
quisioner
|
·
Menentukan
Responden
|
·
Menyusun
quisioner
|
·
Membuat
Laporan penelitian
|
3.4 Jenis dan Sumber data
Data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh
langsung dari responden baik melalui daftar pertanyaan maupun wawancara, sedangkan
data sekunder berasal dari terbitan baik data statistic, laporan penelitian,
literature maupun terbitan lainnya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh berupa data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dari daftar pertanyaan dan wawancara
langsung dengan peternak, dan data sekunder berasal dari terbitan baik data
statistic, laporan penelitian, literature maupun terbitan lainnya.
3.6 Parameter yang
Diamati
Parameter
yang akan diamati dalam penelitian ini adalah: 1) umur peternak, 2) tingkat
pendidikan peternak, 3) jumlah ayam yang dipelihara, dan 4) lama beternak atau
pengalaman beternak, dan 5) pendapatan.
3.7
Teknik Analisis
Teknik
analisis data yang digunakan adalah: analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif.
·
Analisis kualitatif dilakukan terhadap data kualitas
berupa interpretasi atau penafsiran-penafsiran secara deskriptif terhadap
persentase usia dan tingkat pendidikan responden serta data-data kualitas
lainnya.
·
Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data
kuantitas terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan
peternak broiler dianalisis dengan
Regresi Linear berganda, dan dilanjutkan dengan uji T. Model yang digunakan
dalam penelitian ini adalah. Y = a0 + a1x1 + a2x2 + a3x3 + a4x4
Dimana :
Y = Tingkat pendapatan
X1 = Umur peternak
X2 = Tingkat pendidikan peternak
X3 = Jumlah ayam yang dipelihara
X4 = Lama beternak / pengalaman beternak
Pengujian Hipotesis Distribusi T Pada Model Regresi
Berganda
Uji T pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Tujuan dari uji T adalah untuk menguji koefisien
regresi secara individual.
·
Hipotesa Nol = Ho
Ho adalah satu pernyataan mengenai
nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji
hipotesis nihil.
·
Hipotesa alternatif = H1
H1 adalah satu pernyataan yang
diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah
salah.
Langkah-langkah/ urutan menguji hipotesa dengan
distribusi T
1.
Merumuskan hipotesa
Ho : βi = 0, Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam
yang dipelihara, dan lama beternak/pengalaman beternak, berpengaruh terhadap
tingkat pendapatan peternak broiler di Kecamatan Harau.
H1 : βi ≠ 0, Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah ayam yang
dipelihara, dan lama beternak/pengalaman beternak, tidak berpengaruh terhadap
tingkat pendapatan peternak broiler di Kecamatan Harau.
2.
Menentukan taraf nyata/derajat keyakinan
Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar α = 5
3.
Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau
tolak.
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis
digunakan kriteria sebagai berikut.
Ho
diterima apabila t tabel ≤ t hitung ≤ t
tabel, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho
ditolak apabila t hitung > t tabel
atau t hitung < t tabel artinya tidak ada pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
4.
Melakukan uji statistik
Dilakukan uji statistik, setelah
nilai uji statistik diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai T tabel untuk
pengambilan keputusan.
5.
Mengambil keputusan
Keputusan yang dapat diambil adalah
menerima Ho atau menolak Ho, nilai T tabel yang diperoleh dibandingkan dengan
nilai T hitung, bila T hitung lebih besar tau lebih kecil dari T tabel, maka Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak berpengaruh
pada variabel dependent. Apabila T
hitung besar sama atau kecil sama dengan T tabel, maka Ho diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
DAFTAR
PUSTAKA
Boediono, 2002. Ekonomi mikro. BPFE. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Limapuluh Kota. 2011. Limapuluh kota
dalam angka badan pusat statistik provinsi sumatera barat. 297 hal.
Gilarso, 2003. Pengantar ilmu ekonomi. Kanisius. Yogakarta
Prawirokusumo,
Soeharto. 1990.
Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. BPFE. Yogyakarta.
Rasyaf, 2002. Manajemen peternakan ayam broiler. Penebar swadaya. Jakarta
Soekartawi, 1995. Prisip dasar manajemen pemasaran hasil-hasil pertanian
( teori dan aplikasi). Raja gravindo. Jakarta.
Suharno, 2002. Kiat sukses berbisnis ayam. Penebar swadaya. jakarta
LAMPIRAN